Tumbuhanberpembuluh sering juga disebut tumbuhan tingkat tinggi. Hal ini disebabkan karena kelompok tumbuhan ini telah memiliki daun, batang, dan akar sejati. Berdasarkan morfologi atau susunan anatominya, tumbuhan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh. Susunan anatomi tubuh tumbuhan berpembuluh Sistemklasifikasi Ray dibagi dalam kelompok utama yaitu tumbuhan berkayu dan herba. Dia telah mengenal tumbuhan dikot dan monokot, serta kelas-kelas berdasarkan tipe buahnya. Kecuali itu Ray juga membagi tumbuhan berdasarkan tipe daun dan bunganya. Sistemnya didasarkan atas Bacalahparagraf di bawah ini! Harimau dapat mencapai tinggi 1, 5 meter, panjang 3, 3 meter, dan berat 300 kiligram. Bulunya berwarna putih dan coklat keemasan dengan belang atau loreng berwarna hitam. Gigi taringnya kuat dan tajam untuk mengoyak daging. Kakinya berjumlah empat dengan cakar yang kuat untuk menerkam mangsanya. Teks laporan di PENDAHULUAN Lumut sejati (Bryopsida) atau disebut juga lumut daun juga nama lainnya yaitu Musci adalah anggota tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berspora yang termasuk dalam superdivisi tumbuhan lumut atau Bryophyta. Lumut ini disebut sebagai lumut sejati, karena bentuk tubuhnya seperti tumbuhan kecil yang memiliki bagian akar (rizoid Hifamasuk ke dalam sel atau mengisi ruang-ruang antarsel. Jenis mikoriza ini banyak ditemukan pada tumbuhan semusim yang merupakan komoditas pertanian penting, seperti kacang-kacangan, padi, jagung, beberapa jenis sayuran dan tanaman hias. Infeksi ini tidak menyebabkan perubahan morfologi akar, tetapi mengubah penampilan sel dan jaringan akar. D6Di9. Contoh Tumbuhan Tidak Berpembuluh โ€“ Dalam ilmu Biologi, tumbuhan dikategorikan dalam banyak jenis seperti tumbuhan berpembuluh dan tidak berpembuluh. Dari jenis tersebut, tumbuhan masih diklasifikasikan lagi dalam beberapa jenis sesuai taksonomi. Di bawah ini adalah uraian mengenai tumbuhan tidak berpembuluh beserta jenisnya. Pengertian Tumbuhan Tidak BerpembuluhCiri-Ciri Tumbuhan Tidak BerpembuluhJenis-Jenis Tumbuhan Tidak Berpembuluh1. Hepatophyta Lumut Hati2. Anthocerophyta Lumut Daun3. Anthoceropsida Lumut Tanduk4. Lichenes Lumut Kerak5. Chlorophyta Alga Hijau Pengertian Tumbuhan Tidak Berpembuluh Tumbuhan tidak berpembuluh atau Bryophyta dalam Bahasa Latin adalah tumbuhan yang tidak memiliki sistem pembuluh pada bagian tubuhnya sehingga tidak memiliki jaringan yang berfungsi sebagai alat angkut dan metabolisme. Lantaran tidak mempunyai pembuluh, Bryophyta melakukan transpor air, mineral, dan zat makanan melalui jaringan antarsel. Tumbuhan tidak berpembuluh menyerap air dan zat hara secara difusi dan osmosis melalui sel-sel tubuh. Selain tidak memiliki pembuluh, Bryophyta juga tidak memiliki akar, batang dan daun sejati seperti tumbuhan pada umunya. Di Indonesia, Bryophyta lebih dikenal dengan nama lumut. Dalam berkembang biak lumut memiliki dua macam fase pergiliran keturunan yaitu sporofit dan gametofit. Baca juga Ciri-ciri lumut Pada fase sporofit, spora yang dihasilkan merupakan haploid atau aseksual. Sedangkan pada fase gametofit lumut bereproduksi secara seksual karena spora yang dihasilkan merupakan gamet betina dan gamet jantan. Dalam bereproduksi, lumut menggunakan arkegonium atau arkegonia jika jamak dan anteridium atau anteridia jika jamak. Arkegonium sendiri merupakan tempat dari sel telur dibentuk, sedangkan anteridium merupakan tempat terbentuknya sperma pada lumut. Arkegonia dan anteridium memiliki struktur yang berfungsi untuk menjaga sel gamet agar tidak mengalami kekeringan. Pada beberapa jenis lumut, arkegonia dan anteridium terletak dalam tumbuhan yang sama monoecious dan adapula yang berada pada tumbuhan yang berbeda dioecious. Pada semua jenis lumut, untuk melakukan pergiliran keturunan sperma harus berenang melalui sebuah lapisan air untuk mencapai sel telur. Sel sperma tersebut dapat sampai di sel telur disebabkan oleh adanya penarik kimia. Oleh karena itu, lumut yang hidup di tempat kering harus menunggu hujan atau tetesan air terlebih dahulu. Air tersebut dapat menjadi penyalur gamet jantan ke gamet betina sampai terjadi proses reproduksi dan memunculkan individu lumut baru. Ciri-Ciri Tumbuhan Tidak Berpembuluh Tumbuhan yang tidak berpembuluh memiliki organ-organ yang sangat sederhana. Bahkan bagian akar, batang, dan daun sulit untuk dibedakan. Bahkan tumbuhan ini sampai sering disebut sebagai tanaman tingkat rendah karena organ-organnya sangat sederhana. Agar bisa dibedakan dengan jenis tumbuhan lain, tentu saja tumbuhan tidak berpembuluh memiliki ciri-ciri khusus. Ciri-ciri dari tumbuhan tidak berpembuluh antara lain Tidak mempunyai pembuluh angkutMemiliki akar, batang, dan daun tetapi bukan akar, batang, dan daun sejati seperti pada tumbuhan umumnyaHidup dengan baik di area yang lembabBereproduksi secara aseksual dan seksualMenghasilkan sebuah sperma yang berflagelMemiliki akar yang belum memiliki berkas pembuluhMemiliki rhizoid yang berfungsi untuk menempelkan tubuh pada tempat hidupnya Jenis-Jenis Tumbuhan Tidak Berpembuluh Sering disebut sebagai spesies perintis atau pionir makhluk hidup di suatu lingkungan baru, Bryophyta digolongkan dalam beberapa jenis. Meskipun disebut sebagai spesies perintis, lumut bisa menjadi tidak ramah lingkungan atau hama pengganggu jika jumlahnya berlebihan. Berikut adalah jenis-jenis atau contoh tumbuhan tidak berpembuluh Bryophyta, antara lain 1. Hepatophyta Lumut Hati Di Indonesia, Hepatophyta kerap disebut sebagai lumut hati karena memiliki bentuk menyerupai hati. Ciri morfologi dari lumut jenis ini adalah tidak mempunyai batang maupun daun sejati tetapi memiliki rhizoid uang bentuknya semacam akar untuk melekatkan tubuhnya ke tanah. Rhizoid lumut hati berbentuk seperti lembaran, panjang, tidak bercabang, dan jumlahnya banyak di bagian bawah daun atau batang. Fungsi dari rhizoid ini sendiri adalah untuk mengumpulkan zat hara dan mineral dari tanah. Sel-sel yang ada di dalam rhizoid lumut hati mengandung banyak minyak atsiri. Sebagai tambahan informasi, struktur dari lumut hati berbeda-beda tergantung pada tempat hidupnya. Lumut hati yang hidup di tempat basah memiliki bentuk higromorf. Sedangkan yang hidup di area kering misalnya kulit kayu dan batu cadas memiliki bentuk xeromorph dilengkapi dengan kantong untuk menyimpan cadangan air. Hepatophyta dapat berkembangbiak secara generatif gamet jantan dan betina dan vegetatif gemma atau kuncu. Spesies yang masuk ke dalam jenis Hepatophyta antara lain Marchantia geminata, Metzgeria conjugate, Reboulia hemisphaerica, Riccia fluitans, Ricciocarpus nutans, Marchantia polymorpha, dan Ricciocarpus trichocarpa. 2. Anthocerophyta Lumut Daun Di antara jenis lumut lainnya, Anthocerophyta atau lumut daun memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi. Disebut pula dengan nama lumut sejati, lumut daun memiliki batang semu, daun-daun kecil berbentuk spiral dan berserabut, serta memiliki rhizoid yang bercabang dan bersepta. Memiliki tinggi antara โ€“ cm, Anthocerophyta dikatakan menjadi lumut terbanyak yang tumbuh di bumi yaitu mencapai 30% permukaan bumi. Lumut jenis ini memiliki kemampuan untuk menstabilkan kadar CO2 di atmosfer dan mengurangi efek rumah kaca. Lumut daun juga berfungsi untuk melindungi air yang terkandung di dalam tanah agar tidak menguap ke atmosfer. Beberapa contoh tanaman yang tergolong Anthocerophyta ialah Spaghnum fimbriatum, Andreaea petrophila, Georgia pellucida, Hypnodendron reinwardtii, dan lain-lain. 3. Anthoceropsida Lumut Tanduk Anthoceropsida dinamai dengan istilah lumut tanduk karena bentuknya panjang dan meruncing seperti tanduk. Lumut jenis ini banyak ditemukan di pinggir danau, sungai, atau area dekat saluran air lainnya. Lumut tanduk mudah menempel pada tempat yang lembab menggunakan rhizoidnya. Dalam hal pergiliran keturunan, lumut tanduk mirip metagenesis yang sama dengan lumut hati yaitu melalui generasi sporofit dan generasi gametofit. Saat berkembangbiak secara vegetatif, Anthoceropsida akan membentuk kuncup atau gemma. Sedangkan gamet jantan dan gamet betina akan dibentuk saat bereproduksi secara generatif. Tallus dari Anthoceropsida sangat sederhana dengan satu kloroplas di setiap selnya. Contoh tanaman yang masuk dalam jenis Anthoceropsida adalah Anthoceros laevis dan Notothulus valvata. 4. Lichenes Lumut Kerak Sesuai namanya, lumut kerak memiliki bentuk seperti kerak. Sebenarnya Lichenes merupakan tumbuhan perpaduan dari dua tanaman yang bersimbiosis yaitu jamur dan ganggang. Di sini, jamur memiliki peran sebagai penyedia air, garam mineral, dan melindungi dari cuaca. Sedangkan ganggang berperan sebagai pembuat makanan dan nutrisi melalui proses fotosintesis. Lichenes dapat menjadi tanaman perintis sekaligus tanaman indikator karena mudah tumbuh dimanapun pada tempat kering sekalipun dan mampu menyerap air hujan juga polusi dengan baik. Contoh spesies dari Lichenes antara lain Parmelia acetabulum, Rocella tinctoria, Usnea barbata, dan masih banyak lagi. 5. Chlorophyta Alga Hijau Alga hijau dikenal sebagai tanaman air yang berhabitat di air tawar, air laut, salju, dan beberapa daerah dengan tanah lembab. Alga hijau memiliki banyak sekali kandungan seperti klorofil a dan b, selulosa, karotenoid, beta, dan gamma. Bentuk alga hijau juga bermacam-macam misalnya fitoplankton dan makroalga yang sering dibudidayakan sebagai rumput laut. Contoh dari alga hijau adalah Chlorella sp, Ulva sp, Spiroggyra, dan lain-lain. Demikian uraian mengenai contoh tumbuhan tidak berpembuluh beserta jenis-jenisnya. Meskipun tidak memiliki sistem pembuluh, Bryophyta tumbuh dengan baik diseluruh kawasan dunia terlebih area yang lembab dan banyak terdapat air. Referensi Khristiyono. 2018. ESPS IPA Biologi untuk SMP/MTs Kelas VII. Erlangga Jakarta. Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs KELAS VII. Jakarta Kemendikbud. Tumbuhan tidak berpembuluh Lumut hati HepatophytaLumut daun MusciLumut Tanduk AnthocerophytaTumbuhan Berpembuluh Tumbuhan Berpembuluh Tidak BerbijiLikofita lycophytaPakis / Ferns PteridophytaTumbuhan Berpembuluh Berbiji Spermatophyta Tumbuhan berbiji terbuka GymnospermaeTumbuhan Berbiji Tertutup Angiospermae Tumbuhan tidak berpembuluh Tumbuhan yang termasuk dalam kelompok tumbuhan tidak berpembuluh Nan Trakeofita adalah kelompok lumut, yang memiliki ciri ciri sebagai berikut Umumnya ditemukan dilingkungan lembab atau basah. Lumut tidak memiliki pembuluh sebagai jaringan pengankut. Karena itu, lumut menggunakan cara difusi proses pemindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah untuk mengambil air dari lingkungannya. Memiliki akar semu rizoid yang berfungsi meletakkan lumut pada tempat hidupnya. Struktur batang dan daun tidak dapat dibedakan secara jelas. Memiliki siklus hidup yang disebut pergiliran keturunan alteration of generation, dari fase aseksual sporofit ke fase seksual gametofit. Fase gametofit berlangsung lebih dominan dibanding fase sporofit. Siklus Hidup Tumbuhan Lumut Tumbuhan lumut dikelompokkan dalam tiga kelas, yaitu Lumut hati Hepatophyta Lumut daun Musci, dan Lumut tanduk Anthoceraophyta Lumut hati Hepatophyta Hepato artinya hati. Jadi, hepatofita berarti tumbuhan berbentuk hati liverwort. Lumut hati berbentuk lembaran hijau pipih, tetapi tidak sejelas lumut daun. Lumut hati melekatkan tubuhnya pada tempat hidup dengan menggunakan rizoid. Contoh spesiesnya adalah Marchantia polymorpha yang banyak digunakan untuk obat hepatitis Lumut daun Musci Lumut daun sering disebut moss, dan memiliki sturuktur paling mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi yang selalu kita bayangkan berbatang, berdaun, dan berbunga. Contoh spesiesnya adalah Sphagnum fimbriatum yang sangat berguna sebagai komponen pembentuk tanah gambut, bahan pengganti kipas, dan sebagai bahan bakar Lumut Tanduk Anthocerophyta Lumut tanduk tidak jauh berbeda dari lumut hati. Perbedaan lumut tanduk dengan lumut hati adalah sporofitnya berbentuk memanjang seperti tandunk. Nah, sporanya terdapat di dalam โ€œtandukโ€. Berdasarkan sturuktur asam nukleatnya, kelompok lumut ini memiliki hubungan kekerabatan yang paling dekat dengan tumbuhan berpembuluh. Contoh spesiesnya adalah Anthoceros sp. Tumbuhan Berpembuluh Tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan berpembuluh trakeofita ada dua kelompok, yaitu tumbuhan berpembuluh tapi tidak berbiji dan tumbuhan berpembuluh berbiji Tumbuhan berpembuluh tidak berbiji, meliputi Likofita lycophyta Paku ekor kuda Sphenophyta, dan Tumbuhan paku Pterydophyta Tumbuha berpembuluh berbiji, meliputi Tumbuhan berbiji terbuka Gymospermae dan Tumbuhan berbiji tertutup Angiospermae Tumbuhan Berpembuluh Tidak Berbiji Likofita lycophyta Likofita dianggap sebagai perintis alias yang paling kuno dibandingkan kelompok tumbuhan berpembuluh lainnya. Jika dilihat dari morfologinya, tumbuhan ini seperti lumut daun, tapi sturuktur dalamnya sudah menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. Contoh likofita adalah lumut gada Club moss dan pinus tanah Ground pane, walau sebenarnya tumbuhan tersebut bukan lumut dan bukan juga pinus. Paku ekor kuda Sphenophyta Ciri ciri dari paku ekor kuda adalah adanya ruas ruas dari batang yang muncul dari tanah. Spora pada bagian ujung batang memiliki bentuk seperti krucut. Salah satu contoh dari paku ekor kuda adalah Equisetum palustre Pakis / Ferns Pteridophyta Pteridophyta atau pakis sudah memiliki akar, batang, dan daun tetapi tidak mempunyai bunga. Daun pakis umumnya lebih besar dari daun likofita, dengan susunan tulang daun yang tampak jelas. Daun muda selalu tampak menggulung. Contoh dari Pteridophyta sangat mudah kita jumpai sehari hari, diantaranya adalah paku tiang Cyathea sp, tingginya bisa mencapai 10 meter di hutan balantara. Paku tiang lebih banyak ditemukan di daerah sekitar sumber perairan. Tumbuhan Berpembuluh Berbiji Spermatophyta Prend, biji dianggap sebagai icon penanda kecanggihan tingkat tumbuhan. Tumbuhan berbiji sudah pasti memiliki pembuluh, bhakan lebih maju dari tumbuhab berpembuluh tidak berbiji karena kelompok ini sudah memiliki biji. Biji sebenarnya merupakan struktur yang lebih kompleks pengganti spora, yang terbentuk melalui proses fertilisasi antara sel gamet jantan dan betina. Tumbuhan berbiji dikelompokkan menjadi dua kelompok kelompok, yaitu tumbuhan berbiji terbuka Gymnospermae dan tumbuhan berbiji tertutup Angiospermae Tumbuhan berbiji terbuka Gymnospermae Asal nama kelompok ini adalah gymnos = terbuka, spermae = biji Ciri ciri Gymnospermae Bakal biji terletak di luar dan tidak tertutup oleh dindig bakal buah selama penyerbukan Berakar tunggang Daun berbentuk kaku dan sempit, terkadang menyerupai jarum Batang umumnya besar dan berkayu Bunga tidak berkelopak dan tidak bermahkota Tumbuhan biji terbuka dibagi menjadi empat divisi , yaitu Cycadophyta, Ginkgophyta, Coniferophyta, dan Gnetophyta. Cycadophyta Tumbuhan yang termasuk dalam divisi Cycadophyta memiliki ciri khas bentuk yang menyerupai palem. Batang tidak memiliki cabang dengan tangkai daun yang mendukung daun majemuk menyirip. Sturuktur reproduksi berupa strobilus. Ada juga yang menamakan Cycadophyta sebagai palem sagu. Contoh dari divisi ini adalah pakis haji Cycas rumphii Ginkgophyta Ginkgophyta merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas daun berbentuk kipas dengan pertulangan daun yang dikotom bercabang dua dua. Ginkgophyta hanya terdiri dari satu spesies, yaitu Ginkgo biloba. Spesies ini sangat terkenal karena banyak digunakan sebagai bahan pembuat sampho. Coniferophyta Konifer merupakan kelompok tumbuhan yang saat ini paling dominan di dunia. Anggota konifer merupakan penyusun hutan berdaun jarum. Hutan tersebut sangat luas dan didominasi oleh kelompok konifer berdaun jarum. Biasanya, hutan tersebut dinamakan sebagai bioma taiga. Reproduksi konifer, misalkan pinus, menggunakan organ yang dinamakan strobilus. Strobilus terdiri dari dua macam, yaitu strobilus jantan dan strobilus betina. Strobilus jantan pada pinus salin memiliki ukuran yang besar, juga memiliki sturuktur strobilus yang keras. Salah satu contoh konifer adalah pinus merkusii. Pinus merkusii merupakan salah satu komponen hutan tanam di Indonesia. Getah yang diproduksi oleh pinus dapat diambil dan digunakan sebagai bahan pembuat cat. Gnetophyta Gnetophyta merupakan divisi yang dianggap paling maju di antara ke empat divisi pada Gymnospermae. Struktur anatomi yang mendekati Angiospermae menjadi pertimbangan hal tersebut. Kemiripan tersebut terletak pada struktur pembuluh. Gnetophyta tersebar dari daerah gurun hingga daerah dekat hutan hujan tropis. Genus Welwittschia merupakan semak hutan yang cukup populer di Afrika. Melinjo Gnetum gnemon spintas tidak berrbeda dengan Angiospermae. Tumbuhan Berbiji Tertutup Angiospermae Angiospermae dikelompokkan berdasarkan persamaan adanya karpel atau daging buah yang mejadi pembungkus biji. Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang paling beragam. Ada sekitar spesies tumbuhan berbiji tertutup. Tumbuhan berbiji tertutup angion = wadah, spermae = biji ini sering disebut Anthtophyta, yaitu kelompok tumbuhan berbunga, kerena memiliki bunga sebagai organ produksi. Bunga membantu proses penyerbukan, karena berperan sebagai penarik organisme serangga yang berperan sebagai polinator pembantu penyerbukan Ciri ciri Angospermae sebagai berikut Biji terbungkus daun buah sehingga tidak tampak dari luar tertutup Memiliki bunga yang berstruktur lengkap putik, benang sari, kelopak, mahkota Bentuk daun bervariasi, ada yang besar/kecil, bulat/memajang Bentuk tubuh juga bervariasi, ada yang rumput, semak, atau pohon Tumbuhan berbiji tertutup dikelompokkan lagi dalam dua kelompok berdasarkan jumlah keping bijinya kotiledon, yaitu dikotil berkeping dua dan monokotil berkeping satu. Perbedaan dikotil dan monokotil terlihat pada tabel dibawah ini No Organ yang dibandingkan Monokotil Dikotil 1 Mahkota bunga Kelipatan 3 Kelipatan 2,4 atau 5 2 Daun Berbentuk pita/sempit, tulang daun sejajar Berbentuk oval atau menjari, tulang daun berbentuk seperti jala 3 Batang Beruas, tidak bercabang dan tidak membesar karena tidak mempunyai kambium zat kayu Bercabang dan besar karena mempunyai kambium 4 Berkas pembuluh Tidak beraturan/tersebar Teratur membentuk lingkaran 5 Akar Serabut Tunggang 6 Keping biji kotiledon Satu keping Dua keping Tumbuhan yang termasuk kelompok monokotil sebagai berikut Suku rumput Graminae, contoh tebu saccharum officinarum, padi Oryza sativa, jagung Zea mays. Suku pisang Musaceae. Contoh pisang Musa paradisiaca, pisang kipas Ravenala madagascaria Suku palem palmae, contoh kelapa cocos nurcifera dan enau arenga pinnata. Suku jahe Zingiberaceae, contoh jahe Zingiber officinale kunyit curcuma domestica. Suku anggrek Orchidaceae, contoh bunga anggrek bulan Phalaenopsis amabilis dan vanili vanila planifolia. Suku nanas Bromeliaceae, contoh nanas Ananas commosus. Tumbuhan yang termasuk kelompok dikotil sebagai berikut Suku jarak Euphorbiaceae. Contoh karet Havea brasiliensi, jarak pagar Jatropa curcas. Suku polong leguminosae, contoh lamtoro Leecaena glauca, putri malu Mimosa pudica, dan kacang kedelai glycine max Suku terung solanaceae, contoh terung solanum melongenae, cabai Capsicum annum, tomat Lycopersicon esculentum, kentang solanum tuberosum. Suku kapas Myrtaceae. Kapas Gossypium hirsutum Suku jambu Myrtaceae, contoh jambu air Syzgium aqueum, kayu putih Eucalyptus globules. LIhat juga

berikut ini termasuk dalam kelompok tumbuhan tidak berpembuluh kecuali