Jadi warga yang bisa menyelenggarakan salat berjamaah bagi daerah yang tidak ada warganya positif corona," kata Pimpinan Pondok Pesantren Al Markaz Sinjai ini. Sedang bagi daerah yang masih ada warganya terjangkit virus corona, maka MUI meminta Pemkab Sinjai mengeluarkan surat edaran untuk tidak menyelenggarakan salat berjamaah hingga daerah SemulaDijawab: Apakah jika pindah pondok ke smp biasa kembali ke kelas awal? anak saya pernah pindah dari sdn ke pondok. dari pondok kembali ke sdn. pertama harus memiliki ijazah sd. kemudian untuk smpnya harus memiliki raport lengkap sampai akhir pendidikan. dibawa ke diknas untuk dicap. bila semua sudah terpenuhi, pindahnya mudah. jadi untu TRIBUNMEDAN.com, MEDAN - Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak menggelar silaturahmi Kamtibmas bersama tokoh agama, ulama dan Pondok Pesantren di Aula Tribrata, Mapolda Sumut, Selasa (26/4/2022). "Terimakasih atas kehadiran para ulama, tokoh agama, ustad, pendeta dan tamu undangan yang lainnya di tempat Polda Sumatera Utara," kata TRIBUNPONTIANAKCO.ID, SAMBAS - Rutan kelas IIb Sambas memperbolehkan keluarga inti warga binaan untuk dikunjungi secara langsung atau tatap muka. Namun demikian bagi keluarga yang ingin berkunjung mesti memperhatikan beberapa persyaratan diantaranya telah mendapat vaksin booster. "Sesuai dengan Dancontoh sistem modern yang ia terapkan adalah membolehkan santrinya membawa hp klasik KH. Abdul Ghofur, selaku pengasuh pondok pesantren Al Anwar 3, memiliki cara yang unik dalam merespon transformasi sosial. Langkah awal yang diketahui, ketika beliau kembali berdomisili di Sarang Rembang. Menurut kelompok ulama ini tafsir bi al-ra 7PJ7X. Ada sebuah peraturan yang lazim ditemukan di pesantren. Peraturan itu berupa larangan membawa hp untuk para santri. Iya, semua santri, kecuali pengurus pesantren. Jika ada santri yang membawa dan ketahuan pengurus, ia akan ditakzir diberi sanksi. Namun, tak semua santri mau menaati qonun/peraturan pesantren tersebut. Sebagai santri yang mbeling, saya termasuk dalam bagian santri yang tidak taat terhadap peraturan tersebut. Alasan saya membawa hp sebenarnya cukup klise dan sederhana. Pertama, agar gampang dihubungi orang tua. Kedua, karena saya malas mengantri hp umum pesantren. Berdasarkan pengalaman dan hasil penelitian ditambah Ghibah Hasanah bersama teman-teman pesantren, setidaknya ada 9 tempat paling aman untuk menyembunyikan hp di pesantren, yaitu 1. Di tumpukan kitab Nah, salah satu tempat paling aman untuk menyembunyikan hp di pesantren ya di tumpukan kitab. Bagi santri yang kitabnya banyak dan besar, menyembunyikan hp di tumpukan kitab adalah hal yang mudah. Tinggal ditata dengan rapi dan jangan sampai terlihat menyembul sedikit pun. 2. Di bawah lemari Lemari bagi santri pada umumnya berukuran besar dan berisikan kotak-kotak. Setiap santri biasanya akan mendapat jatah satu kotak dalam lemari tersebut. Nah, beruntunglah santri yang mendapat jatah lemari bagian bawah. Bagian tersebut sering dimanfaatkan oleh para santri untuk menyimpan hp dengan sedikit memodifikasi lemari. dalam kamus Cara yang satu ini butuh pengorbanan karena santri yang memilih menyembunyikan hp di dalam kamus berarti harus merelakan kamusnya untuk disobek. Cara ini juga pastilah terdengar sangat tidak terpuji bagi para pencinta buku. Pasalnya, ruang aman untuk menyimpan hp baru bisa didapat dengan menyobek ataupun memotong bagian tengah kamus. Cara ini dijamin aman, Lur! 4. Buntelan sarung Umumnya santri suka membungkus pakaian kotor dengan sarung. Ya, mereka melakukan itu karena tak punya keranjang pakaian kotor. Agar pakaian kotor tidak tercecer, santri biasa membungkus pakaian kotor selama tiga hari, seminggu, bahkan hingga sebulan. Nah, buntelan pakaian kotor ini menjadi tempat yang sempurna untuk menyembunyikan hp. Murah meriah dan nggak perlu pengorbanan. Bagian keamanan pondok pun biasanya nggak bakalan menggeledah karena baunya yang aduhai. Hahaha… . 5. Koper atau kardus Setiap santri biasanya punya koper atau kardus tempat menaruh barang yang nggak cukup ditaruh di dalam lemari . Biasanya koper ataupun kardus ini diletakkan di atas lemari, bertumpuk-tumpuk dengan milik santri lain. Nah, lokasi ini menjadi tempat yang aman untuk menyimpan hp, karena bagian keamanan pondok pasti enggan kalau harus membongkar tumpukan di atas lemari. 6. Di plafon Kamar pesantren yang langit-langitnya berplafon adalah kamar pesantren paling sempurna. Sebab, dengan langit-langit kamar yang berplafon, santri bisa menyimpan hp di atap tanpa ketahuan. 6. Titip di warung terdekat Nah, cara yang satu ini adalah cara yang paling ampuh agar hp tidak disita oleh pengurus pesantren. Bagian keamanan pondok nggak akan merazia sampai ke warung, karena pasti tidak enak hati dengan sang pemilik warung. 8. Di dalam bantal Di pesantren, tak semua santri mempunyai bantal. Kalaupun punya bantal, biasanya sudah buluk dan bergambar pulau-pulau karena tak pernah dicuci. Ini kondisi bantal di pondok putra pada umumnya, ya, entah kalau pondok putri. Nah, bantal biasa menjadi tempat aman untuk menyembunyikan hp. Biasanya caranya adalah dengan menyobek bantal lalu hp dimasukkan ke dalam bantal tersebut. Bahkan kadang ada santri yang menambahkan resleting supaya lebih mudah dalam mengambil dan menyimpan hp. 9. Di dalam penghapus Dulu, saya menjadikan penghapus whiteboard sebagai tempat favorit untuk menyembunyikan hp. Tentu cara ini hanya bisa dipakai untuk hp jadul yang kecil, bukan untuk hp android yang besar-besar seperti talenan. Cara ini sudah terbukti berhasil. Berkat cara ini, selama menjadi santri hp saya selalu aman dari razia. Caranya cukup mudah. Saya hanya perlu membuang spon bagian dalam penghapus, lalu mengganti spon itu dengan hp. Setelah hp masuk, tutup dengan kain penghapus. Saya menyimpan penghapus itu di tempat umum. Sungguh suatu lokasi strategis yang tak akan dicurigai oleh bagian keamanan pondok. Nah, itu tadi 9 tempat paling aman untuk menyembunyikan hp di pesantren. Namun, sayang sekali sekarang tempat itu sudah tidak terlalu aman karena sudah saya bocorkan lewat artikel ini. Bayangkan jika para pengurus pondok membaca artikel ini. Wah, para santri harus siap-siap ganti tempat, yaaa. Hahaha… Pendidikan Polisi Boleh Bawa Hp Media Pendidikan from Pengertian Pesantren Yang Boleh Bawa HP Pesantren adalah sebuah tempat pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai ajaran agama dan menghasilkan lulusan yang taat kepada agama. Di zaman modern ini, pesantren juga telah menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan membuat sebuah konsep yang disebut pesantren yang boleh bawa HP, yang berarti pesantren yang memperbolehkan penggunaan HP di dalamnya. Dengan kata lain, pesantren yang boleh bawa HP adalah sebuah tempat pendidikan yang membolehkan para santri untuk membawa HP untuk keperluan pendidikan dan untuk menjaga hubungan dengan orang lain. Keuntungan-Keuntungan Membawa HP di Pesantren Membawa HP ke pesantren membawa banyak manfaat bagi para santri. Salah satu keuntungan terbesar adalah adanya akses internet. Dengan adanya koneksi internet, para santri bisa mengakses informasi yang relevan dengan topik yang sedang diajarkan di kelas. Dengan begitu, mereka dapat mengembangkan wawasan mereka tentang topik tersebut. Selain itu, para santri bisa saling berkomunikasi tanpa harus bertemu di tempat tertentu, sehingga memudahkan mereka untuk saling berbagi informasi. Para santri juga dapat mengakses berbagai aplikasi pendidikan yang tersedia di HP mereka, sehingga membantu mereka dalam belajar. Ada beberapa kebijakan yang diterapkan oleh pesantren yang boleh bawa HP. Salah satu kebijakan yang paling penting adalah larangan menggunakan HP untuk mengakses situs-situs yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Selain itu, para santri juga tidak diperbolehkan untuk membagikan informasi yang tidak layak di media sosial. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesucian ajaran agama dan untuk menghindari santri dari berbagai bentuk penyalahgunaan teknologi. Selain itu, para santri juga tidak diperbolehkan untuk menggunakan HP di luar jam pelajaran. Kerugian-Kerugian Membawa HP di Pesantren Selain manfaat yang diperoleh dari membawa HP ke pesantren, ada beberapa kerugian yang perlu diperhatikan. Salah satu kerugian yang paling signifikan adalah gangguan pada konsentrasi. Dengan adanya HP, para santri cenderung untuk terdistraksi dengan berbagai aplikasi dan situs yang tersedia di HP mereka, sehingga mengganggu konsentrasi mereka saat belajar. Selain itu, ada juga kerugian dari sisi kesehatan. Dengan menggunakan HP terlalu lama, para santri dapat mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti sakit kepala, insomnia, dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Tips Berhati-Hati Membawa HP di Pesantren Untuk menghindari kerugian yang terkait dengan membawa HP ke pesantren, para santri harus berhati-hati dalam menggunakannya. Salah satu tips yang bisa dilakukan adalah mengatur waktu untuk menggunakan HP. Para santri harus membatasi waktu mereka untuk menggunakan HP, sehingga mereka dapat menghabiskan waktu mereka untuk beribadah dan berlatih agama. Selain itu, para santri juga harus memastikan bahwa HP yang mereka bawa tidak diisi dengan aplikasi atau situs yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Hal ini penting untuk menghindari para santri dari berbagai bentuk penyalahgunaan teknologi. Ulasan Kami Tentang Pesantren yang Boleh Bawa HP Kesimpulannya, ada beberapa manfaat dan kerugian yang terkait dengan membawa HP ke pesantren. Dengan memahami manfaat dan kerugian tersebut, para santri harus berhati-hati dalam menggunakannya. Penerapan kebijakan yang ketat juga penting untuk menjamin bahwa para santri tetap patuh pada ajaran agama. Dengan demikian, pesantren yang boleh bawa HP dapat menjadi sebuah tempat pendidikan yang aman dan menyenangkan bagi para santri di tahun 2023. Navigasi pos Soal Cerita Matriks Dalam Kehidupan Seharihari Lembar Jawaban from Apa Itu Vektor? Vektor adalah himpunan dari angka-angka atau nilai-nilai… Doa Ketika Kita Ditipu Orang Mama Daring from Apa yang Harus Dilakukan Jika Anda Ditipu Orang? Mungkin kita semua… - Hampir mayoritas pesantren di Indonesia memiliki satu aturan yang sama, yaitu dilarangnya santri membawa ponsel, gadget atau handphone. Sanksi jika melanggar aturan tersebut pun tidak main-main sebab ia termasuk kategori pelanggaran berat di Rabithah al-Ma'ahid al-Islamiyyah RMI Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Surakarta Irfan Nuruddin menjelaskan beberapa sebab dilarangnya santri haram membawa handphone saat proses pendidikan di pesantren.“HP di tangan santri yang dalam usia remaja itu lebih banyak mudhorotnya,” terang Irfan melalui akun pendidik yang sering mendampingi santri di Pesantren, Irfan menyebut apabila santri diperbolehkan menggunakan ponsel maka waktunya akan banyak terpakai untuk hal yang tidak bermanfaat bahkan mengarah kepada hal yang pendaftaran santri baru, berbagai peraturan pesantren disosialisasikan termasuk larangan membawa ponsel atau gadget. Dan bila melanggar akan disita lalu dihancurkan. “Wali santri juga menandatangani perjanjian tersebut di surat bermaterai 6000. Sampai segitunya? Iya agar nanti tidak berpolemik,” tutur Pengurus Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta selain menghancurkan ponsel santri telah dilakukan, namun menurut Irfan hukuman itu tidak efektif dan santri masih terus melanggar.“Kenapa hape yang disita dihancurkan? Karena itu dipandang sebagai solusi agar perbuatan tersebut tidak diulang dan juga tidak menimbulkan fitnah,” tutur setiap ada santri yang ketahuan membawa ponsel, pengurus pondok akan menyediakan palu untuk dihancurkan sendiri oleh santri yang melanggar. Kemudian santri tersebut akan dicukur gundul rambutnya sebagaimana hukuman yang jamak diterapkan di pesantren. Dan bila santri masih terus melanggar untuk ketiga kalinya, ia akan dipulangkan kembali ke orang tua.“Dengan membuat aturan alat komunikasi dihancurkan oleh santri sendiri gitu. Nggak ada lagi yang komplain,nggak ada lagi wali santri yang membujuk rayu dengan berbagai modus minta hape anaknya, nggak ada suudzon dan saling curiga,” pungkas menurut dr Gabriela Florencia, melansir dari Halodoc, penggunaan gadget yang berlebihan pada remaja bisa berdampak negatif. Diantaranya dapat menimbulkan masalah kesehatan psikologis dan fisik.“Nah, beberapa dampak psikologisnya antara lain depresi, kesendirian, kegelisahan, agresi, kurang empati, fobia sosial, tidak dapat mengendalikan dorongan untuk menggunakan gadget,” kata dr Gabriela. Sementara secara fisik, menurutnya bisa berdampak pada berkurangnya kualitas tidur sehingga bisa mengganggu prestasi pendapat di atas, maka tak heran pesantren melarang santri membawa gadget karena akan mengganggu fokus santri dalam proses pembelajaran. Bahkan pendidikan di pesantren dapat menjadi percontohan dalam menjauhkan para remaja dari dampak buruk gadget.jqf Baru-baru ini viral video seorang guru pesantren bakar hp milik santri di salah satu pondok pesantren. Dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagram terangmedia, pada Minggu 20/2, memperlihatkan guru wanita sedang membakar ponsel dan disaksikan santri-santri putri di malam hari. “Akibat membawa ponsel di pondok akhirnya dimusnahkan,” tulis terangmedia pada caption unggahan videonya, mengutip dari situs VIVA. Terlihat guru wanita berjilbab panjang berada di tengah lapangan menghadap drum, tempat api yang menyala. Sementara itu santri-santri putri menontonnya. Mereka banyak menggunakan mukena salat. Kemudian guru wanita itu tanpa basa-basi melemparkan satu per satu ponsel ke dalam tong besi tersebut. Terlihat guru atau ustazah itu membakar sebanyak 6 ponsel. Setelah itu, giliran guru wanita lainnya yang membakar ponsel santri. Sebelumnya, ia mengangkat tangan untuk memperlihatkan ponsel yang akan dibakar. “… Iphone, iphone,” teriak santri-santri putri. Lalu guru itu melemparkannya Iphone tersebut ke dalam api. Ia melempar dua kali, ponsel yang dimusnahkan tersebut. Dalam unggahan video yang mengambil dari milik tungang7 ini belum diketahui waktu, lokasi, dan nama pondok pesantrennya. Hingga kini belum ada klarifikasi dari pihak-pihak terkait. Artikel terkait Dikabarkan Telantarkan Anak Angkat di Pesantren, Ini Klarifikasi Ashanty Beberapa Komentar Pro dan Kontra dari Warganet Tentunya video ini langsung mendapat beragam komentar warganet. Sebagaimana melansir dari sebagian warganet menilai tidak seharusnya ponsel-ponsel itu dibakar meski dimaksudkan sebagai hukuman. Walau demikian, pendapat ini kemudian disanggah oleh mereka yang pro atas tindakan pondok pesantren karena santrinya dianggap sudah melanggar peraturan. “Mungkin pihak pesantren sudah banyak kali menegur, mungkin dengan cara begini para santri jadi kapok bawa hp,” kata warganet. “Beberapa Yayasan pesantren suka mengajak untuk bersedekah, lihat begini jadi kurang iba,” komentar warganet lain. “Duh bu mending di tahan saja bu sampai ortunya datang gitu,” ujar warganet. “Kalau peraturan di awal memang dilarang dan ngeyel, konsekuensinya gini, ya, gimana lagi,” tulis warganet. “Pesantren? Hahahah kenapa enggak dijual terus duitnya disumbangin,” imbuh warganet. “Peraturan di pondok seperti itu dari awal sudah ada surat perjanjian jadi orang tua ga bisa nuntut,” tutur warganet. “Risiko melanggar peraturan pondok,” timpal yang lainnya. Artikel terkait 6 Artis Ini Sekolahkan Anaknya di Pesantren untuk Bekal Agama Mengapa Santri Haram Membawa HP ke Pesantren? Ini Penjelasannya Hampir mayoritas pesantren di Indonesia memiliki satu aturan yang sama, yaitu dilarangnya santri membawa ponsel, gadget atau handphone. Sanksi jika melanggar aturan tersebut pun tidak main-main, karena termasuk kategori pelanggaran berat di pesantren. Melansir artikel Ketua Rabithah al-Ma’ahid al-Islamiyyah RMI Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Surakarta Irfan Nuruddin menjelaskan beberapa sebab dilarangnya santri haram membawa handphone saat proses pendidikan di pesantren. 1. Dianggap Lebih Banyak Mudharat Dibanding Manfaatnya “HP di tangan santri yang dalam usia remaja itu lebih banyak mudhorotnya,” terang Irfan melalui akun Twitter-nya. Sebagai pendidik yang sering mendampingi santri di pesantren, Irfan menyebut apabila santri diperbolehkan menggunakan ponsel maka waktunya akan banyak terpakai untuk hal yang tidak bermanfaat bahkan mengarah kepada hal yang negatif. 2. Sudah Ada Peraturan yang Disosialisasikan Sebelumnya Saat pendaftaran santri baru, berbagai peraturan pesantren disosialisasikan termasuk larangan membawa ponsel atau gadget. Dan bila melanggar akan disita lalu dihancurkan. “Wali santri juga menandatangani perjanjian tersebut di surat bermaterai 6000. Sampai segitunya? Iya agar nanti tidak berpolemik,” tutur Pengurus Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta ini. Artikel terkait Cara Mempersiapkan Anak Masuk Pesantren, Orangtua dan Anak Harus Sama-sama Kuat Mental 3. Hukuman Penghancuran HP Bukan Tanpa Alasan Hukuman selain menghancurkan ponsel santri telah dilakukan, tetapi menurut Irfan hukuman itu tidak efektif dan santri masih terus melanggar. “Kenapa HP yang disita dihancurkan? Karena itu dipandang sebagai solusi agar perbuatan tersebut tidak diulang dan juga tidak menimbulkan fitnah,” tutur Irfan. Akhirnya setiap ada santri yang ketahuan membawa ponsel, pengurus pondok akan menyediakan palu untuk dihancurkan sendiri oleh santri yang melanggar. Kemudian santri tersebut akan dicukur gundul rambutnya sebagaimana hukuman yang jamak diterapkan di pesantren. Dan bila santri masih terus melanggar untuk ketiga kalinya, ia akan dipulangkan kembali ke orang tua. “Dengan membuat aturan alat komunikasi dihancurkan oleh santri sendiri gitu. Enggak ada lagi yang komplain, enggak ada lagi wali santri yang membujuk rayu dengan berbagai modus minta HP anaknya, enggak ada suudzon dan saling curiga,” pungkas Irfan. Demikian video viral tentang pembakaran ponsel para santri oleh para guru di pondok pesantren. Disamping pro dan kontra, peraturan mengenai penggunaan dan pelarangan ponsel di tempat pendidikan tentu merupakan masalah yang perlu dibahas lebih lanjut. Namun, masalah itu sepertinya tidak sesederhana yang dibayangkan oleh pengambil kebijakan. Baca juga 6 Rekomendasi Pesantren di Tangerang, Ada dari Jenjang SD sampai SMA 7 Rekomendasi Pondok Pesantren di Wilayah Jakarta untuk Pendidikan Anak 7 Rekomendasi Pondok Pesantren di Bogor yang Bisa Orangtua Pilih untuk Anak Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Saat ini dan masa depan, globalisasi akan membawa dampak positif dan negatif bagi perkembangan sosial dan Pendidikan di Indonesia. Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, manusia terbantu dengan berbagai alat bantu terutama Handphone. Kemunculan handphone telah mengubah secara subtansial cara untuk mengakses informasi, mengalokasikan waktu dan berinteraksi dengan orang lain. Perubahan ini memiliki implikasi perilaku dan sosial yang penting, semua fungsi ini telah meningkatkan dan menyederhanakan kualitas hidup secara Pesantren termasuk salah satu lembaga pendidikan islam terkemuka yang menjadi benteng pertahanan umat Islam serta berfungsi sebagai pengembangan ilmu secara luas dan mendalam. Pondok pesantren juga menerapkan peraturan-peraturan sama dengan halnya mayoritas pondok pesntren di Indonesia yaitu dilarangnya santri membawa ponsel handphone bagi para santri jika melanggar aturan tersebut tidak main-main sebab ia termasuk kategori pelanggaran berat di pondok pesantren. Tidak bisa dipungkiri penggunaan ponsel bagi santri memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif diantaranya adalah mempermudah komuikasi antara orang tua dan siswa yang saling berjauhan, bisa menambah pengetahuan tentang teknologi dan menambah wawasan terutama untuk materi pelajaran yang yang tidak bisa didapatkan dari buku paket. Sedangkan dampak negatif bagi santri yang membawa ponsel di pondok pesantren banyak kemadhorotanya diantaranya Penggunaan ponsel bisa mengganggu proses kegiatan belajar dan mengajar. Dengan banyaknya fitur dan aplikasi menjadikan santri tidak focus dalam masa belajar dan mengaji, karena akan di sibukkan dengan penggunaan aplikasi yang ada seperti kamera, menonton vidio, sibuk membalas Chat dan bermain mempengaruhi sikap dan perilaku santri di sekolah dan pondok pesantren dengan adanya konten-konten yang tidak terhadap Tindakan kejahatan, mengingat ponsel adalah barang yang mudah untuk di jual sehingga berpotensi untuk korban tindak kejahatan. Pemborosan dengan adanya ponsel pengeluaran santri akan bertambah dengan hal nya untuk membeli pulsa, kouta dan top up uraian di atas lebih banyak dampak negatifnya daripada kemanfaatan bisa para santri membawa ponsel di pondok pesantren. Jadi dari banyaknya kemadhorotan pihak pondok pesantren menerapkan larangan keras bagi santri membawa ponsel handphone. Pelarangan tersebut bertujuan untuk menjadikan santri focus pada masa Pendidikan sekolah maupun mengaji di pondok pesantren. Sebagaimana peraturan ini ditetapkan pada masa aktif pembelajaran di pondok pesantren. Lihat Ruang Kelas Selengkapnya

pondok pesantren yang memperbolehkan membawa hp